Sabtu, 12 November 2011

Tugas : Intisari review jurnal tugas ke-3, loyalitas pelanggan.

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tugas 3,,
Tugas : Intisari review jurnal tugas ke-3, loyalitas pelanggan.
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Intisari review jurnal tugas ke-3, mata kuliah perilaku konsumen.

Konsep Loyalitas Pelanggan.
Istilah loyalitas sudah sering kita dengar. Seperti emosi dan kepuasan,loyalitas merupakan konsep lain yang Nampak mudah di bicarakan dalan konteks sehari-hari,tetapi menjadi lebih sulit ketika di maknanya. Tidak banyak literatur yang mengemukakan definisi tentang loyalitas.
Jika pengertian loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian, atau dapat juga probalitas pembelian, hal ini lebih bersifat operasional, bukannya teoritis.

Pendekatan attidual dan behavioural.
Konsep tentang loyalitas merek perlu di perjelas sebelum pengembangan operasionalisasi ( pengukuran ) dilakukan secara memadai. Klarifikasimya melibatkan ide yang berkaitan dengan pendekatan attitudinal sebagai komitmen psikologis dan pendekatan behavioural yang tercermin dalam prilaku beli actual.

Merek dan atribut produk sebagai obyek loyal.
Loyalitas pelanggan pasti di tunjukan pada obyek tertentu. Obyek yang di maksud adalah merek atau atribut lain yang melekat pada produk. Akan tetapi, atribut lain seperti kualitas kemasan, warna, dan sebagainya. Jarang digunakan oleh pelanggan sebagai obyek fokal; dan tentunya akan menjadi lebih sulit pengukurannya.

Kategori loyalitas.
Seperti telah dikemukakan di muka bawah loyalitas merek itu merupakan fenomena attitudinal yang berlorelasi dengan prilaku, atau merupakan fungsi dari proses psikologis Jacobs dan chestmut (1978) telah membedakan 4 macam loyaitas yaitu :
1. Loyalitas merek fokal yang sesungguhnya ( true focal brand loyality). Loyalitas pada merek tertentu yang menjadi minbatnya.
2. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya ( true multibrand loyality). Termasuk merek fokal.
3. Pembelian ulang ( repeat purchasing). Merek fokal dari non loyal, dan
4. Pembelian secara kebetulan ( happens lunce purchasing ) merek l fokal oleh pembeli-pembeli loyal dan non loyal merek lain.
Pendektisian loyalitas merek tunggal yang sesungguhnya dapat dilakukan menguji:
- Strutur keyakinan ( kognitif), yang artinya informasi merek yang di pegang oleh konsumen harus menunjuk pada merek fokal yang di anggap superior dalam persaingan.
- Strutur sikap (afektif), artimya sikap konsumen harus lebih tinggi dari pada merek saingan, sehingga pada preferensi efektif yang jelas pada merk fokal; dan
- Strutur niat (konatif), konsumen terhadap merek fokal artinya jkonsumen harus mempunyai niat untuk membeli merek fokal, bukannya merek lain, keputusan beli di lakukan.

Kualitas produk untuk mengembangkan loyalitas merek
Konsumen yang memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama .salah satu factor penting yg dpt membuat konsumen puas adalah kualitas.ini dpt di gunakan oleh pemasar untuk mengembangkan loyalitas merek dari konsumennya.pemasaran yang kurang /tdk memperhatikan kualitas produk yg di tawarkan akan menanggung resiko tdk loyalnya konsumen .jk pemasaran sangat memperhatikan kualitas ,bahkan di perkuat dgn periklanan yg intentif ,loyalitas konsumennya pd merek yg di tawarkan akan lebih mudah di peroleh,kualitas dan periklanan itu menjadi faktor kunci untuk menciptakan loyalitas merek jangka panjang

Promosi penjualan untuk mengembangkan loyalitas merek
Selain melalui kualitas dan diperkuat dgn periklanan ,loyalitas merek juga dpt dikembangkan melaui promosi penjualanan sebagai contoh ,membeli 2dpt 3,mengumpulkan sepuluh tutup botol minuman dapat hadiah menarik mengumpulkan perangko kupon dpt hadiah

Pengukuran loyalitas merek
Di muka telah kemukakanpebgertian tentang loyalitas. Sebagi generic,loyalitas merek menunjukan kecenderungan konsumen untuk membeli merek tertentu dengan kosep konsistensi tinggi upaya untuk membuat definisi gernerik ini menjadi lebih opersional ini dalam ukuran-ukuran yang spesifik di anggap berhasil karena belum ada kesepakatan ukuran-ukuran yang harus di gunakan secara umum,loyalitas dapat di ukur dengan cara sebagai berikut :
- Runtutan pilihan-merek
- Proporsi pembelian
- Preferensi merek
- Komitmen merek


Tanggapan tugas sofkill perilaku konsumen ( Tugas 3 ).
Dalam pratek ,pengidentifikasian loyality merek harus dilakukan secara terus-menerus basis harian, mingguan, atau bulanan dapat di pakai sesuai dengan karakteristik keputusan konsumen. Untuk pembeliaan makanan misalnya,pengidentifikasian loyalitas merek dapat di lakukan secara harian atau mingguan. Dan juka kalau kita memberikan promosi baik sebulan sekali maupun seminggu sekali. Mengingatkan konsumen untuk memberi informasi tentang produk kita. Dan terutama kita harus memberikan pelayanan yang baik, karena supaya konsumen puas dengan pelayanan kita dan produk kita. Dengan secara otomatis akan memberi informasi kepada yang lain supaya beli produk kita karena pelayanannya baik ,ramah,dan sopan. Maka dari itu pemasar dapat menemukan cara-cara untuk memperkuat loyalitas mereknya apabila mampu mengidentifikasi karakteristik konsumen.

Jumat, 30 September 2011

Tulisan, Katakan "Ya" untuk maju

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Judul : Katakan "Ya" untuk maju
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Katakan "Ya" untuk maju

Rasa tidak percaya diri dan ketakutan untuk memulai sesuatu yang baru dapat menghambat kemajuan pada diri kita. aktualisasi diri tentunya tidak maksimal bila hal" baru. kita harus berani katakan "Ya.!" supaya bisa maju layaknya orang lain. untuk memulai komitmen maju, kita bisa memulai dengan hal" kecil dan sederhana. antara lain:
1. Menerima tawaran yang diberikan, Jangan takut mencoba hal baru hanya karena kita merasa belum mampu atau belum pernah melakukan hal tersebut. Lihatlah seorang aktor atau artis yang selalu berani berganti peran.
Trik jitunya, selain melatih kemampuan beradaptasi, kita pun bisa membantu mengatasi ketakutan terhadap hal" baru. Jangan takut mencoba hal" baru. karena hal ini akan memperkaya pengalaman dan wawasan kita. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak pula pelajaran yang bisa kita petik.
2. Hilangkan sifat menutup diri, Aneh. Menakutkan. Itu karena orang" ini malu dan takut berubah. Mereka takut mencoba hal baru. Jika kita mengatakan "Ya" pada hal atau tindakan positif, maka "Ya" itu adalah energi besar yang bisa mengubah hidup kita. Itu mungkin hal baru. Jika tidak kita terima, maka bisa menyesal dikemudian hari. Bukankah engga ada kesempatan kedua yang persis seperti itu?? Belajarlah dari pengalaman buruk yang pernah kita alami.
Dari pengalaman buruk itu ada sesuatu yang baik bisa kita ambil. Misalkan, ketika kita sudah berkata "Ya" untuk sebuah pengalaman baru dan ternyata hasilnya mengecewakan, tidak perlu bersedih dan berkecil hati. Ambil hikmahnya dan berusaha lagi.
3. Harus menjadi orang lain, Orang yang lebih berani adalah mereka yang lebih percaya diri. Ketika kita takut melakukan sesuatu, anggaplah kita adalah orang lain. Orang yang lebih kuat dan berani. Hal ini bisa menumbuhkan kebiasaan lebih berani lagi. Semakin kita sering melakukan sesuatu, lagi dan lagi, kita akan meningkatkan kebiasaan kita.Dari yang tidak pernah menjadi pernah, dari pernah menjadi sering, dan dari sering menjadi biasa. Setiap kali kita memaksa diri kita u/ melakukan sesuatu, kita menekankan diri kita untuk mengatakan "saya bisa melakukannya"


_Good Luck_

Tulisan, Hikmah Berbakti Pada Ibu Bapak

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Tema :Hikmah Berbakti Pada Ibu Bapak
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Hikmah Berbakti Pada Ibu Bapak

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar.
Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, “Kubah apakah gerangan ini?” fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. “Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan. “Aku adalah manusia”, jawab pemuda itu perlahan. “Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?” tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan. Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit. “Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata.
Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. “Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. “Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.” “Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?” “Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” “Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran. “Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Tulisan, Nasehat Buat Calon Keluarga Moslem & keluarga Moslem?

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Judul :
Nasehat Buat Calon Keluarga Moslem & keluarga Moslem?
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Nasehat Buat Calon Keluarga Moslem & keluarga Moslem?


1. KETIKA AKAN MENIKAH
*Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
*Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Alloh melalui orang tua/wali si gadis. dengan diniati ingin menyempurnakan 2/3 agama? dengan tujuan ingin meraih kebahagiaan hidup di dunia & akhirat. -amiinn-..

3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah dihadapan Alloh

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.

5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan
bertabur bunga, tapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri. kita harus menyadarinya? jangan sampai kita lari di tengah jalan?Hmmm...

7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru
semakin erat berpegang tangan. Perjalanan masih panjang. bahtera rumah tangga harus terus di arungi. perahu harus tetap sesuai jalurnya. back to QHJ

8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda 100% -(tak ada yang lain di hati)-

9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%. berusaha mencintainya dengan segala kelebihan dan kekurangannya? jangan sampai membandingkan atau melihat rumput tetangga lebih hijau? ini konsekwensi yang harus kita hadapi..

10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK
Yakinlah bahwa pintu rezeki akan terbuka lebar berbanding lurus
dengan tingkat ketaatan suami dan isteri. tetap perpegang teguh deng koridor hukum yang berlaku? jangan membuat hukum sendiri.


11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi
kita semasa menderita. Karena suami yang sukses pasti ada sosok seorang isteri yang setia dan tegar mendampinginya. -ingat itu-

12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda. harus seimbang *take and give*

13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

14. KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak. Ajarkan mulai dari kecil anak itu sebuah kejujuran dan kasih sayang yang tulus?

15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya. berikan perhatian lebih kepada mereka.

16.KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat. -ingat komitmen awal saat pernikahan? jangan malah mencari2 alasan atau membanding2kan dengan yang lain? suami adalah jembatan syurga isteri?Hmmm...

17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati. jangan turuti nafsu setan. -kembalikan semua masalah sesuai hukum yang benar(QHJ). klo memang mampu dan mendapat ijin dari isteri.. why not?hehehe... *peaCE...

18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia. sebagai tambahan semangat utk motivasi diri melangkah lebih maju lagi?

19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K
1 Ketakwaan
2 Kasih sayang
3 Kesetiaan
4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan
6 Kejujuran
7 Kesabaran

Sumber : http://www.facebook.com/notes/abi-jabulani/nasehat-buat-calon-keluarga-moslem-keluarga-moslem/412729371819

Tugas 2, REVIEW JURNAL PERILAKU KONSUMEN

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tugas 2,,
Tema :
REVIEW JURNAL PERILAKU KONSUMEN
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI


Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi
Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya

Trisno Musanto
Staf Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Iklan Jitu surat kabar Jawa
Pos pada CV.Sarana Media Advertiseng dan variabel mana yang memberikan kontribusi
terbesar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini mengunakan
empat variabel untuk mewakili keppuasan pelanggan yang meliputi : reliability,response to
and remedy of problems, sales experience dan convenience of acquisition. Dari hasil
perhitungan diketahui bahwa sales experience memberikan kontribusi terbesar terhadap
loyalitas pelanggan.
Kata kunci : kepuasan pelanggan, loyaliras pelanggan.
PENDAHULUAN
Dewasa ini kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting di negara-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh melalui berbagai cara, antara lain melalui TV, radio maupun surat kabar. Masing-masing cara mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu memberikan informasi sekaligus sebagai sarana untuk mengiklankan satu produk maupun jasa.
Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan adalah melalui surat kabar. Jawa Pos adalah satu satunya surat kabar nasional yang terbit dari Timur Indonesia dan merupakan sarana untuk membantu memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Dalam memberikan informasi kepada pembaca cukup bagus baik dari sisi berita yang selalu akurat, hangat dan terpercaya maupun iklannya. Khusus iklan dibedakan dalam iklan umum (display) dan iklan jitu.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pemasang iklan jitu Jawa Pos, sejak tahun 1985 Jawa Pos membuka pelayanan melalui sub agen yang tersebar di berbagai tempat dan wilayah dengan menunjuk C.V. Sarana Media Advertising sebagai koordinator. Namun sejak pertengahan tahun 90-an peranan koordinator C.V. Sarana Media Advertising dikurangi. Sejak itu pula bermunculan agen-agen baru, sehingga timbulah persaingan antar agen dalam memberikan pelayanan kepada pemasang iklan, khususnya iklan jitu.
C.V. Sarana Media Advertising dalam menerima order iklan jitu diperoleh melalui tiga sumber, yaitu: melalui pemasang langsung, melalui layanan telepon dan melalui sub agen. Dalam penelitian ini order yang diterima C.V. Sarana Media Advertising tidak dibedakan sumbernya dan sebagai obyek penelitian adalah pelanggan iklan jitu Jawa Pos yang di kelola oleh C.V. Sarana Media Advertising.
Dengan slogan “wah sudah laku“ ternyata cukup menarik minat pemasang iklan baris melalui surat kabar Jawa Pos. Dari penelitian awal yang dilakukan terhadap 25 orang pelanggan dapat diketahui tiga hal: pertama, pendapat tentang slogan “wah sudah laku“, 72% pelanggan setuju bahwa slogan tersebut benar-benar sesuai kenyataan, 12% menjawab belum tentu dan 16% menjawab tidak sesuai. Kedua, Kepuasan pelanggan dalam memilih C.V. Sarana Media Advertising sebagai sarana untuk memasang iklan jitu Jawa Pos, dimana 100% menyatakan pelayanannya memuaskan, cepat dan tepat waktu terbitnya, 90% menyatakan servis ramah dan sopan dalam menanggapi keluhan pelanggan apabila iklannya tidak terbit. Ketiga, loyalitas pelanggan kepada C.V. Sarana Media Advertising cukup bagus, hal ini tercermin 85% pelanggan berkeinginan untuk memasang ulang iklan jitu melalui C.V. Sarana Media Advertising dan 72% pelanggan pernah merekomendasikan kepada orang lain untuk memasang iklan jitu melalui C.V. Sarana Media Advertising. Berdasar latar belakang tersebut peneliti memfokuskan pada kajian apakah faktor-faktor kepuasan pelanggan Reliability (keandalan), Response To and remedy of problem (respon dan pemecahan masalah), Sales experience (pengalaman karyawan), Convenience of Acquistion (kemudahan dan kenyamanan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan?.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Jasa
Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Agar dapat memahami perbedaan tersebut, maka akan dijelaskan telebih dahulu mengenai pengertian. Kotler dan Armstrong (1996:660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu badan usaha kepada pihak lain yang bersifat tidak terwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksinya dapat berhubungan dengan produk fisik ataupun tidak. Sedangkan Payne (2000:8) mengemukakan jasa adalah “suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan yang berhubungan denganya, melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainya dan memberikan berbagai manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Setiap pemberi jasa perlu mengetahui, mengantisipasi, dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan dengan memperhatikan karkteristik jasa.
Karakteristik Jasa
Kotler & Armstrong (1996:661) mengemukakan bahwa terdapat 4 karakteristik jasa antara lain:
a. Intangibility (Tidak terwujud)
Jasa tidak terwujud, tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan dan didengar sebelum dibeli.
b. Inseparability (Tidak dipisahkan)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa itu, baik pemberi jasa itu adalah orang maupun mesin. Jasa tidak dapat dijejerkan pada rak-rak penjualan dan dibeli oleh konsumen kapan saja dibutuhkan.
c. Variability (Keanekarupaan)
Jasa sangat beraneka rupa, karena tergantung siapa yang menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan. Seringkali pembeli jasa menyadari akan keanekarupaan yang besar ini dan membicarakan dengan yang lain sebelum memilih satu peyediaan jasa.
d. Perishability (Tidak dapat tahan lama)
Jasa tidak dapat tahan lama, karenanya tidak dapat disimpan untuk penjualan atau penggunaan di kemudian hari. Sifat jasa yang tidak tahan lama ini bukanlah masalah kalau permintaan tetap/teratur, karena jasa-jasa sebelumnya dapat dengan mudah disusun terlebih dahulu, kalau permintaan berfluktasi, perusahaan jasa akan dihadapkan pada berbagai masalah yang sulit.
Konsep Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelenggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelenggan dapat terpenihi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut (Band, 1991). Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas dari agen tersebut (Mowen, 1995). Produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 1996). Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain.
Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan (Kotler, 1997). Dengan demikian, harapan pelanggan melatar belakangi mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman pembelian dahulu, komentar teman dan kenalannya serta janji dari perusahaan tersebut. Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.
Menurut Tjiptono (1997:24) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (discinfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, antara lain dengan semakin banyaknya badan usaha yang menyatakan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi, iklan.
Badan usaha dapat mengetahui kepuasan dari para konsumennya melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada badan usaha tersebut sehingga dapat menjadi masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi serta peningkatan kepuasan pelanggan. Dari sini dapat diketahui pada saat pelanggan komplain. Hal ini merupakan peluang bagi badan usaha untuk dapat mengetahui kinerja dari badan usaha. Dengan adanya komplin tersebut badan usaha dapat memperbaiki dan meningkatkan layanan sehingga dapat memuaskan konsumen yang belum puas tadi. Biasanya konsumen mempunyai komitmen yang besar pada badan usaha yang menanggapi kompalin darinya. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dianggap paling penting yang disebut “The Big Eight factors“ yang secara umum dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut (Hannah and Karp, 1991):
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk :
* Kualitas produk
Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.
* Hubungan antara nilai sampai pada harga
Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterimaoleh pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.
* Bentuk produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat.
* Keandalan
Merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan:
Jaminan
Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian.
Respon dan cara pemecahan masalah
Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian:
Pengalaman karyawan
Merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan CV Sarana Media Advertising khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian Kemudahan dan kenyamanan Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya.
Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Metode survey merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan. Metode survey kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai ciri sebagai berikut:
1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas saudara terhadap pelayanan CV Sarana Media Advertising pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reparted satisfaction).
2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction).
3. Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Disamping itu responden juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis).
4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pertanyaan setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance ratings).
Rumusan dari kepuasan pelanggan menurut Tse dan Wilton dalam Tjiptono (1997:36), dapat diperoleh sebagai berikut:
Kepuasan pelanggan = f (expectations, perceived performance)
Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama yang menentukan kepuasan pelanggan, yaitu expectations dan perceived performance. Apabila perceived performance melebihi expectations, maka pelanggan akan puas, tetapi bila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Oleh karena kepuasan akan menimbulkan loyalitas pelanggan, maka loyalitas sebagai variable endegenous disebabkan oleh suatu kombinasi kepuasan, rintangan pengalihan (switching barrier) pemasok, dan keluhan. Jadi dapat dirumuskan bahwa:
Loyalitas = f (customer satisfaction, switching barriers, voice)
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut (Olson, 1993).
Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli atau konsumen. Selanjutnya Griffin berpendapat bahwa seseorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan untuk mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih berkaitan dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari pelanggan.
Pendapat Griffin diatas memberikan dimensi yang lebih luas tentang ukuran perilaku pelanggan yang loyal. Pertama, loyalitas pelanggan diukur dari jumlah rata-rata pemasangan iklan jitu Jawa Pos oleh pelanggan terhadap agen CV Sarana Media Advertising dalam jangka waktu tertentu. Pelanggan yang rata-rata pemasangannya lebih tinggi berarti dapat dikatakan lebih loyal dari pelanggan yang rata-rata pemasangannya lebih rendah. Kedua, ukuran loyalitas pelanggan berkembang pada perilaku pembelian pelanggan terhadap layanan baru yang dikeluarkan oleh suatu agen contohnya bila pelanggan agen tersebut tidak beralih menjadi pelanggan agen iklan surat kabar lain misalnya Surya, Surabaya Post dll., pelanggan akan tetap loyal kepada agen tersebut dalam memasang iklan. Ukuran ketiga loyalitas pelanggan adalah sikap dari pada pelanggan dalam memberikan rekomendasi bagi orang lain untuk memasang iklan di agen tersebut. Pelanggan yang loyal akan memberikan rekomendasi bagi orang lain untuk memasang iklan di CV Sarana Media Advertising.
Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Dalam pasar yang tingkat persaingannya cukup tinggi, perusahaan mulai bersaing untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya agar pelanggan mempunyai kesetiaan yang tinggi terhadap jasa layanan Iklan yang ditawarkan oleh perusahaan. Menurut Jones dan Sasser (1994:745) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan suatu variabel endogen yang disebabkan oleh kombinasi dari kepuasan sehingga loyalitas pelanggan merupakan fungsi dari kepuasan. Jika hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan adalah positif, maka kepuasan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam hal ini loyalitas pelanggan berfungsi sebagai Y sedangkan kepuasan pelanggan berfungsi sebagai X. Jones dan Sasser (1994:746), menggambarkan pengaruh antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan sebagai berikut:
Dalam pasar yang tingkat persaingan cukup tinggi, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan saling berhubungan. Hal ini dapat disebabkan karena dalam kondisi ini banyak badan usaha yang menawarkan produk dan jasa sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan produk pengganti dan cost switching sangat rendah, dengan demikian produk atau jasa menjadi tidak begitu berarti bagi konsumen. Hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan tersebut diatas digambarkan garis lurus dan searah, yang artinya adalah bila badan usaha meningkatkan kepuasan kepada pelanggan maka loyalitas pelanggan juga akan meningkat begitu pula sebaliknya bila badan usaha menurunkan kepuasan pelanggan maka secara otomatis loyalitas pelanggan juga akan menurun. Jadi dalam hal ini kepuasan pelanggan merupakan penyebab terjadinya loyalitas pelanggan sehingga kepuasan pelanggan sangat mempengaruhi loyalitas pelanggan.
Hipotesis
Berdasar Tinjauan Pustaka dan teori yang ada, hipotesis berikut dirumuskan: Faktor-faktor kepuasan pelanggan (Reliability (keandalan), Response to and remedy of problems (respon dan cara pemecahan masalah), Sales experience (pengalaman karyawan), convenience of acquisition (kemudahan dan kenyamanan) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Iklan jitu Jawa Pos CV. Sarana Media Advertising.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian
Jenis penelitian dengan hipotesis ini adalah survey, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari seberapa besar kepuasan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap Iklan jitu Jawa Pos CV Sarana Media Advertising serta pengembangan terhadap loyalitas pelanggan CV Sarana Media Advertising.
Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:
X 1 = reliability
X 2 = response to and remedy of problems
X 3 = sales experience
X 4 = convenience of acquisition
Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan (variabel bebas x)
1. Reliability (keandalan)
Reliability merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan. Diantaranya adalah kecepatan dan ketepatan agen CV Sarana Media Advertising dalam mengiklankan di surat kabar Jawa Pos.
2. Response to and remedy of problems (respon dan cara pemecahan masalah)
Response to and remedy of problems merupkan sikap dari karyawan CV Sarana Media Advertising dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan yaitu iklan yang tidak tampil di Jawa Pos.
3. Sales experience (pengalaman karyawan)
Sales experience merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan CV Sarana Media Advertising khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pemasangan Iklan yaitu membantu memberikan pendapat dan saran kepada pelanggan yang akan memasang Iklan, layanannya.
4. Convenience of acquisition (kemudahan dan kenyamanan)
Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan yang akan memasang Iklan jitu Jawa Pos melalui CV Sarana Media Advertising berupa pemasangan iklan jitu Jawa Pos.
Loyalitas pelanggan (Variabel terikat Y)
Variabel terikat Y adalah loyalitas pelanggan yang diukur berdasarkan ukuran perilaku (behavior measures) yaitu:
1. Keinginan untuk memasang Iklan Jawa Pos di CV Sarana Media Advertising pada pemasangan berikutnya.
2. Kesediaan untuk merekomendasikannya kepada orang lain agar memasang Iklan di CV Sarana Media Advertising.

JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data
1. Data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis.
2. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik.
Sumber Data
1. Data Primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian, yaitu berupa kuisioner yang diberikan secara langsung kepada responden untuk memperoleh informasi tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi seperti buku-buku literatur dan sumber lainnya.
Alat dan Metode Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah daftar pertanyaan yang diserahkan kepada pelanggan Iklan jitu Jawa Pos CV Sarana Media Advertising. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah metode survey dengan cara penyebaran daftar pertanyaan kepada pelanggan CV Sarana Media Advertising.
Populasi, Sampel, dan Teknik pengambilan Sampel
Tingkat populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari semua pelanggan yang pernah menggunakan Iklan jitu Jawa Pos di CV Sarana Media Advertising. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non random sampling. Hal ini dikarenakan tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk diikutsertakan menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana sampel yang diambil adalah memenuhi karakteristik populasi yang telah ditetapkan sebagai batasannya.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 100 responden, sebagai jumlah sampel diatas minimal untuk menghindari sampel error.
Teknik pengambilan data
Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden pengguna Iklan jitu Jawa Pos CV Sarana Media Advertising untuk diisi setelah diberikan penjelasan singkat mengenai kuisioner. Kemudian kuisioner dikumpulkan, diseleksi, diolah dan dianalisis.
Teknik Analisis data
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuisioner, data tersebut diolah dan dianalisis. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan program komputer SPSS.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan model regresi linier berganda .
Analisa regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepuasan pelanggan (reliability, response to and remedy of problems, sales experience, convenience of acquisition) terhadap loyalitas pelanggan. Rumus regresi linier berganda menurut Newbold (1995:483), adalah sebagai berikut:
Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
Y = Variabel terikat (loyalitas pelanggan)
b0 = Koefisien konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
x1= reliability (keandalan)
x2= response to and remedy of problems (respon dan cara pemecahan masalah)
x3= sales experience (pengalaman karyawan)
x4= convenience of acquisition (kemudahan dan kenyamanan)
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut: Dari hasil uji t diketahui reliability (X1), response to and remedy of problems (X2), sales experience (X3), dan convenience of acquisition (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y), sedangkan sales experience (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, oleh karena itu perusahaan diharapkan lebih memperhatikan sales experience yang menjelaskan kemampuan karyawan perusahaan untuk memberikan pendapat dan saran serta berpengalaman dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan sehubungan dengan pemasangan iklan jitu di Jawa Pos.
Nilai koefisien determinasi parsial sales experience sebesar (0,279), hal ini menunjukkan bahwa kontribusi sales experience secara parsial adalah dominan dibandingkan yang lain terhadap perubahan loyalitas pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa sales experience merupakan variabel yang dominan. Untuk itu CV. Sarana Media Advertising sebaiknya lebih mengutamakan variabel ini karena memberikan kontribusi terbesar terhadap loyalitas pelanggan. Hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan hal tersebut yaitu memberikan pengarahan kepada karyawan agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik lagi. Walaupun demikian bukan berarti reliability, response to and remedy of problems, dan convenience of acquisition diabaikan, akan tetapi sebaiknya pihak perusahaan juga memberikan pelayanan yang cepat, selalu tepat waktu, dan adanya respon dari karyawan apabila terjadi kompalin tentang iklan Jawa Pos.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasar dari hasil penelitian ini hanya sales experience yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedang ketiga variabel lainnya reliability, response to and remedy of problems, dan convenience of acquisition terbukti tidak berpengaruh. Namun demikian peneliti mengakui keterbatasan baik dari sisi metodologi maupun implikasi hasil penelitian ini. Keterbatasan sample akan mempengaruhi hasil penelitian, oleh karenanya hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
Variabel yang berpengaruh significan adalah sales experience terhadap loyalitas pelanggan, dengan demikian perusahaan seharusnya lebih meningkatkan kemampuan karyawan yaitu dengan memberikan latihan , serta perusahaan harus memberikan pengarahan kepada karyawan agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik.

Sumber:
http://puslit.petra.ac.id/journals/management/

Rabu, 28 September 2011

Tulisan, Terima kasih Guru

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Judul : Terima Kasih Guru
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Terima Kasih Guru

Kau seperti lilin yang menerangi
memberi sinar membakar diri
agar insan jadi insani
tanpamu kosong tiada erti
tak mungkin kami berada di sini.

Terungkap citra seorang wira
dari huruf menjadi kata
dari bebal menjadi bijaksana
dari putih menjadi warna
pencorak kehidupan penyambung bangsa
melangkah jauh terasa nyata
visi mendatang mudah terlaksana.

Di saat buntu, dikaulah pembantu
memberi ilmu tanpa jemu
tak kira masa, tenaga dan waktu
jasamu itu ku kenang selalu
biarpun beranak berpinak cucu.

Sesekali melangkah pasti rebah
nasihatmu kuingat menghilangkan gundah
agar diri dan semangat menjadi gagah
daku pasti tak mungkin mengalah
ilmu dan pengalaman diberi sudah
setelah berusaha dan berdoa, terserahlah.

Saat terindah menjadi kenangan
menggamit seribu satu ingatan
buat guru dan teman-teman
daku kini di perantauan
bilakah mungkin dapat bersalam-salaman ?

Duhai guru-guru yang dikasihi
Terimalah kasih dan sayang kami
Lantaran berbudi tidak berperi
Untuk satu perjuangan hakiki
Kami kini mampu berdikari.

Terima kasih guru.

Tulisan, pidato perpisahan sekolah untuk kelas 3smp waktu dulu!?

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Judul :
pidato perpisahan sekolah untuk kelas 3smp waktu dulu!?
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

pidato perpisahan sekolah untuk kelas 3smp waktu dulu!?

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah.

Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.

Juga untuk teman2 semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama2 selama 3 tahun ini. Tapi tetap saya juga mendoakan teman2 semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita2 yang selama ini diangan2kan.

Akhir kata, saya mau mengucapkan sukses selalu buat teman2, doa saya menyertai teman2 semua...

Tulisan, Kenapa sholat rutin, tapi maksiyat jalan terus??

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
Judul : Kenapa sholat rutin, tapi maksiyat jalan terus??
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Kenapa sholat rutin, tapi maksiyat jalan terus??

Assalamu'alaikum bro n sis jokamers :D Sehat2 semua yah :D

Mengingat kembali isi teks Bapak pengurus kita edisi yang lalu, ane pengen sharing kembali betapa pentingnya kita melaksanakan ibadah yg paling utama bagi orang iman yaitu sholat lima waktu dengan tertib. Banyak dari kita yg karena sudah terbiasa dengan sholat ini malah terkesan kurang mengagungkan, kurang membentengi amalan kita, dan bahkan kurang bisa merasakan manfaat dan nikmatnya sholat lima waktu ini.

Sebelumnya mari kita baca ayat ini dulu:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).” (QS. Al-Ankabuut:45).

dan hadtis ini:

“Amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik maka sungguh dia telah berbahagia dan selamat. Dan apabila jelek sholatnya maka dia telah binasa dan merugi” (HR. Baihaqi)

Dari ayat dan hadits tersebut, dapat kita fahami bahwa sholat adalah pondasi keimanan kita dan bisa menjadi benteng dalam menjaga diri kita dari pelanggaran2 dan maksiyat, tetapi nyatanya kok banyak dari kita yang sepertinya masih melakukan pelanggaran2, maksiyat, dll padahal kita sudah melakukan ibadah sholat???

berikut ini cuplikan artikel yg ane rasa cukup bagus untuk merefresh memory kita tentang betapa besar manfaat sholat 5 waktu apabila kita melaksanakannya dengan tertib dan benar. langsung aja kita cekidot :D

Banyak muslim yg melaksanakan ibadah sholat, tapi..

sholat iya, Bohong Iya

sholat iya, pelanggaran2 iya

sholat iya, korupsi Iya

istilahnya STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan)

apakah Alloh telah berdusta dengan berfirman bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar????.... tentu saja tidak......!

Ternyata sholat Kita Selama inilah yang kurang benar sehingga maksiat terus dilakukan setiap hari.

Lha? Salahnya dimana....? Perasaan sholatnya dah bener deh??

salahnya di mana? Oke kita langsung Lihat jawabnnya...


1. Dari Cara Berpikir kita

Kenapa?? ternyata Masih Banyak Sekali Orang Islam Yang Tujuan Sholatnya salah, karena Paradigma kita selama ini, Sholat tujuannya Untuk...


SEKADAR MENGGUGURKAN KEWAJIBAN


Lha? Apa Yang salah dari Paradigma tesebut ???

Bukan Salah bro n sis... Tapi Kurang benar....

Makanya Kenapa banyak orang yang sholatnya Pengen Cepat-cepat???

"yang penting sholatnya selesai!!" kata orang secara umum
"Lebih Cepat Lebih Baik" slogan JK

Nah, ini yang membuat sholat kita Kurang bener....
karena target "mengugurkan kewajibannya" sudah selesai dan habis sholat ga ada pengaruh apa2 bwt kita.. maksiat tetep jalan...
jadi lebih menikmati "Selesai Sholatnya" dibandingkan "Pas Sholatnya"

Jadi Bagaimana Paradigma kita yang Benar????

Paradigma yang seharusnya di pikiran kita yaitu Tujuan Sholat Adalah:


>> BERSYUKUR KEPADA ALLAH, DAN BUTUH KEPADA ALLAH


Ketika kita hendak sholat, jangan niat "Cepet selesai nih sholatnya.."

tapi ketika mau sholat, kita niatkan dalam hati dengan tulus...

"Ya Allah... Saya Ingin Bersyukur Kepadamu ya Allah karena diberi nikmat sebanyak ini... Dan saya Butuh KepadaMu ya Allah agar saya dijadikan Ahli Surga"

lalu bertakbirlah... dan lihat Apa Yang Terjadi....


2. Dari Pelaksanaan Sholat Kita

Ternyata selama ini Yang Kita Lakukan Kurang benar dalam Melaksanakan Sholat.... Dan Yang Menyebabkan Sholat kita kurang benar adalah ...


SEKADAR MEMBACA DAN BERGERAK


Lha?? ini lagi??? Apa salahnya Coba???

Inget bro n sis, Kita Sholat sedang bertemu Siapa dan meminta kepada Siapa?? Kepada ALLAH...

coba kalo kita minta duit 500 ribu ke Orang Tua lalu berkata
dengan nada datar dan cepat..

"buMintaDuitLimaRatusRibuBuBuatSppBulanIniBolehGaB u???"

Ibu kalian pasti Ngomong
"Ngomong apasih ga jelas? "

atau walau Ibu kalian mengerti pasti ngomong
"Kamu Minta apa baca Mantra?????"

Begitu juga dengan sholat, jika kita baca Alfatihah

"Bismillhrmnrrhimalhmdulillahirbbilalminarhmnnrrhim m....Assalamu'alaikumwrwb!!"

tiba-tiba udah salam aja... Apakah Diterima Sholatnya Ama Allah??? Wallahua'lam

Nah, sekarang ubah cara kita bukan membaca dan bergerak tapi:


>> BERBICARA DENGAN HATI DAN BERGERAK....


Bukan Membaca kepada Allah, tapi berbicara Kepada Allah

beda membaca "Alloohuakbar" dengan berbicara sambil menghayati "Allloohu Akbar..."
dan di dalam hati kau Berbicara "Ya Allah... Hanya Engkaulah Yang Maha Besar" Sehingga kita memang Berbicara Kepada Allah... Bukan Membaca

seperti kalo kita ngmong ke kekasih kita

"SyangKmuCntikDehMwGaKitajlnJln!!"

pasti kekasih kita ngomong "Ichh Apppan sihh???"

coba kalo kita berbicara dengan hati..

"Sayang.... Kamu Cantik Bangeeeeett...... kita jalan-jalan mw nggak Yaang....? "

Beuhh!!! Deg2an langsung tuh Kekasih Agan dibilang kayak gitu

Begitu juga dengan Sholat....

Jika kita selama ini berbicara kepada kekasih dengan hati tapi sholat hanya membaca di mulut saja... itu membuktikan Bahwa bro n sis lebih mencintai Kekasih Agan dibandingkan Allah SWT...

Nah Makanya bro n sis sekalian harus tahu arti bacaan Sholatnya dan dipahami biar pas sholatnya n bisa lebih menghayati setiap ucapan dan gerakan sholat itu.

Coba Lakukanlah Sholat dengan cara Berbicara dalam hati.... dan lihat apa yang terjadi... jangan sekadar mulut... tapi mulailah dengan hati ketika sholat.
Tapi Inget, Kita kalo mengucapkan lewat mulut harus pake Bahasa Qur'an, itu sudah kewajiban tapi kalo lewat hati harus menggunakan bahasa yang kita pahami.. syukur2 kalo pake bahasa qur'an kita sudah faham artinya, mangstep banget tuh bro n sis :D


Ane Contohkan biasanya Pas ane Sholat
Baca Alfatihah:

(bacanya sambil diresapi dan dihayati)

A'udzubillaahiminasysyatihoonirrojiim..
(Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syaitan yg terkutuk)

Bismillaahirrahmanirrahiiiimmm

(Dengan namamu Ya Allah..... Engkaulah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

AlhamdulilllaahiRabbil'Alamiiin....

(Segala Puji Bagimu Ya Allah... Engkaulah Tuhan Yang Menguasai Semesta Alam...)

ArRahmaaanirrRahiiim....

(Hanya Engkaulah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

MaalikiYaumiddiiinn....

(Engkaulah Penguasa Hari Pembalasan....)

Iyya Kana'buduwa Iyya Kanasta'iiinn....

(Hanya Kepada engkau Ya Allahh... hamba Beribadah...
Dan Hanya Kepada Engkau juga Ya Allah... hamba memohon Pertolongan)

Ihdinasshirooothol Mustaqim...

(Tunjukkan Jalan Bagi hamba ini ya Allah, Jalan-Mu yang Lurus Ya Allah...)

Shirootolladziina 'An'amta 'alaihim,,

(Jalan yang Engkau beri nikmat ya Allah...)

Ghoiril Maghdhuubi'Alaihim Waladhhoooliiin.....

(Bukan jalan yang Engkau Murkai Ya Allah, dan Bukan pula jalan yang sesat...)


Aamiin...

(Kabulkanlah Do'a hamba Ya Allah.....)


Kalo sholat udah jadi kebutuhan kita... pasti kalo denger Adzan kita tidak ngomong "Adzan lagi... adzan lagi...

tapi kita berbicara "Alhamdulillah Saya harus siap-siap Bertemu dengan Allah lagi nih.. di rumahNya :D"

Dan Mulai sekarang, mari kita lakukan dan biasakan Sholat seperti ini setiap harinya...

Ane sudah membuktikan dan Alhamdulillah maksiat yang biasa Ane lakukan jauh berkurang (tapi belum hilang total sih:malu)...
& Ane cenderung lebih mudah berbuat kebaikan... :D

sebenarnya masih banyak mengapa Sholat kita kurang Benar... tapi Kedua di atas adalah intinya...
jika sudah terbiasa... otomatis kita tak sadar bahwa sholat kita benar2 lama!!(kalo sholatnya sendiri)

jika yang di atas sudah dilaksanakan...tinggal dipahami & dilaksanakan aturan2 sholat yang diajarkan rasulullah .. Insya Allah Mudah :D

untuk aturan sholat yang lain silahkan liat di kitabussolahnya masing2 :D

Jadi kesimpulan dari artikel ini adalah:
1. Jadikan sholat kita sebagai sarana untuk bersyukur kepada alloh dan menunjukkan bahwa kita membutuhkan rahmat dan ridhoNya
2. Jadikan sholat itu sebagai kegiatan berbicara dengan alloh, menghadap kepada alloh dan meminta kepadaNya agar diberi petunjuk dan diselamatkan dari siksaanNya.
3. Dengan merasakan kedekatan kita dengan alloh, maka kita akan semakin mutawari/hati2 dalam beraktifitas sehari2 dan lebih termotivasi untuk beribadah dengan sungguh2 dan penuh semangat.

Wassalamu'alaikum wb wb.

Tugas, Perilaku Konsumen

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tugas,,
Tema : Perilaku Konsumen
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Macam-Macam Situasi Pembelian
Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan terdapat tiga macam situasi:
1. Perilaku Responsi Rutin
Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana terdapat dalam suatu pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk-mek beserta atributnya.
2. Penyelesaian Masalah Terbatas
Pembelian yang lebih kompleks dimana pemeli tidak mengetahui sebuah merk tertentu dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan informasi lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk membeli
3. Penyelesaian Masalah Ekstensif
Pembelian yang sangat kompleks yaitu ketika pembeli menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunaannya

Struktur Keputusan Membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

Jumat, 13 Mei 2011

Tulisan, Cantik bukan alasan utama

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : Cantik bukan alasan utama
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

Cantik bukan alasan utama
"janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya,
mungkin saja kecantikan itu membwtmu hina .

Janganlah kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya ,
mungkin saja harta / tahtanya membwtmu melampaui batas. . .

Akan tetapi nikahilah wanita karna agamanya. . .
Sebab,
seorg wanita yg shaleh,meskipun buruk wajahnya
adalah lebih utama "

TULISAN, 6 alasan kenapa pacaran harus dihindari

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : 6 alasan kenapa pacaran harus dihindari
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

6 alasan kenapa pacaran harus dihindari
Kawan2,sadarkah kita bahwa akhir2 ini, apabila kita tidak segera bertindak, kita akan terjerumus kedalam pergaulan bebas yang membahayakan diri kita? Tidak kah kita sadari bahwa pacaran seolah2 menjadi fashion yang harus diikuti, padahal Rosululloh SAW (yang seharusnya kita ikuti) tidak mengajarkan demikian..

Berikut ini 6 alasan kenapa kita harus menghindarinya:
1. Pacaran itu ga jelas hubungannya [suami istri bukan, sodara bukan,] tapi bermesra-mesraan seakan2 itu suami istri. Dan nanti ketika Kebobolan maka si Laki2 dgn bebas meninggalkannya.. tidak ada hukum pidana dlm hal hamil diluar nikah karna suka sama suka.
2. Laki2 yg pacaran tidak Jentel..!! hanya berani main-main saja.. tidak serius untuk mencintainya.. tidak berani langsung ngomong ke ortunya.. berjuta alasan muncul untuk menunda nikah dan membenarkan pacaran..dgn alasan untuk mengenal sicalon pasangan..
3. Perempuan yg pacaran itu murahan, mereka mudah sekali melepas kehormatan n wibawa dia kepada seorang lelaki tanpa ada ikatan yg sah. mudah putus dan cari pacar lagi.. bener2 murahan
4. Ga ada yg menjamin bahwa pacaran itu bakal sampe nikah, kalo pun sampe nikah.. pasti isi pernikahanya sering kali diwarnai kericuhan.. percaya ga percaya..Percayalah..!! karna ketika pacaran, sering kali berkomunikasi dgn pacarnya..kadang mesra, romantis.. kadang juga bertengkar..!! namun apa yg akan terjadi bila sepasang wanita n laki2 ini bertengkar tanpa ada ikatan yg jelas yg bisa membentengi setiap masalah kehidupan..? maka yg terjadi adalah Putuss.. kemudian cari pacar lagi, putus lagi, capi pacar lagi n putus lagi..[kaya lagu ST2Gelas]
5. Ketika pacaran, mungkin mereka berharap bahwa dialah manusia terakhir yg akan mendampinginya utk mengharungi bahtera rumah tangga.. btul ga..? tapi, tahukah anda.. dibalik itu ternyata sipasangan memperhatikan, meneliti dan menilai anda.. didalam hatinya "apakan dia pantas menjadi pendampingku, sedangkan tingkah lakunya seperti itu, dan aku sudah tau kebiasaan buruknya"
6. Pacaran itu isinya Bohong semua..!! didepan pasangan pura2 sok romantis, kata2nya disaring betul2 sehingga yg terlontar hanya kata2 yg baik2 saja.. ketika mau ketemuan pura2 Mandi, dan-dan, make minyak wangi.. pura2 menjaga perasaaannya.. pura2 perhatian, sms rayuan gombal.. terkadang memberi nasihat yg islami seolah2 mereka pacaran islami.. Sory ya di Islam ga ada Pacaran Islami.
Dan kalaupun pasangan ini menikah makan yg terjadi adalah kericuhan, karna masing2 pihak merasa dibohongi ketika pacaran..!Mana tutur kata manismu ketika pacaran dulu.?Mana sms mesramu ketika pacaran dulu..?Mana tubuh wangimu ketika ingin menjumpaiku dulu.?Mana...? mana...? mana...??
Berbeda dengan Langsung Nikah... :
1. dari awal ketemu Jujur2an. masing2 pasangan mengutarakan "niat saya begini, sifat saya begini, dan beginilah saya adanya.. klopun ada kekurangan silahkan ditutupi kemudian dilengkapi"
 
2. Penuh tanggung jawab. atas sakitnya pasangan anda, makanya, tidurnya, tempat tinggalnya, pakaianya, dll
3. Menjadi laki2 kesatria, tangguh n jentelmen.. ketika dia suka dgn seseorang maka dia langsung istikhoroh kemudian ta'aruf ke calonnya, klo cocok langsung melamar dan aqad.. tidak ada main2 didalamnya
4. Nikmatnya pacaran setelah nikah. segala yg dilakukan oleh suami istri adalah halalan thoyyiban* duit n waktu yg terbuang tidak sia2 hanya untuk pasangan anda..
Apalagi kita yg sudah mengaji bab pergaulan dalam islam, maka kita musti sadari bahwa petunjuk2 yg diberikan Rosululloh sungguh2 terbukti membawa kebarokahan dan kebahagiaan bagi orang2 yang beriman.
Jadi gimana? masih terpikir untuk pacaran??

Tulisan, 3 KATA AJAIB

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : 3 KATA AJAIB
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

3 kata ajaib
ada 3 kata ajaib yang penuh makna

1.tolong
jangan segan2 mengucapkannya pabila meminta bantuan,dengan kata tolong dan sedikit senyuman tentunya

2.maaf
ucapkanlah maaf jika memang dirimu bersalah,mengalah itu lebih baik daripada harus memutuskan tali silaturrahim

3.terima kasih
setelah ke2 nya ucapkanlah terima kasih,sebagai rasa syukur kita..

Kamis, 12 Mei 2011

Tugas, membangun karakter bangsa dengan filasafat pancasila

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tugas,,
Tema : membangun karakter bangsa dengan filasafat pancasila
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

Membangun karakter bangsa dengan filasafat pancasila.
A. Filasafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Setiapa bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafata hidup). Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah polotik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.

Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnyta pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

Kita merasa bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini dat memuaskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita yang kemudian kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita.

Disamping itu maka bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah beurat/berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia ini akan mencapai kebahagiaan jika kita dapat baik dalam hidup manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan rohaniah.

Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan membentuk kepribadian sendiri.

Sebab itu bnagsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, denga melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar dunia., dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa kita sendiri.

Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam 3 buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia 1950. Pancasila itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negar, dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr yang mamapu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.

Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik yang menjadi pelaksanaan dari UUD.

Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia haruslah pula sejiwa dan sejalan dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pancasila). Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber huum (sumber huum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).

Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.

Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas fundamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah meniru suatu model yang didatangkan dari luar negeri.

Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia, Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang.

Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi.

C. Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia
Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan :
A. Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita.
B. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
C. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
D. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
E. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.

Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.

Selasa, 12 April 2011

Tulisan, Adab Wanita Ketika Harus Bepergian Keluar Rumah

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : Adab Wanita Ketika Harus Bepergian Keluar Rumah
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

Bro and Sis sekalian, sesungguhnya Islam telah menetapkan dan menentukan aturan2, perintah2 dan larangan2 yang harus kita patuhi dan taati. Aturan2 atau adab2 itu antara lain adab bagi seorang wanita ketika harus bepergian keluar rumah:

1) Ikhlaskan niat:

Wanita yang ingin keluar dari rumah hendaklah ia mengikhlaskan niatnya karena Allah dan berniat ingin melakukan hal2 yang baik, sesuai dengan adab-adab yang telah diajarkan dalam Islam. Tidak sekali-kali berniat keluar rumah dengan bertujuan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya, ingin pamer, riya dan sebagainya.

Ia juga wajib menjaga perilaku dan akhlaknya ketika berada di luar rumah untuk menghindari timbulnya fitnah terhadap dirinya sendiri.

2) Memakai pakaian yang baik dan sopan:

Memilih pakaian yang baik dan sopan ketika keluar rumah adalah diwajibkan dalam agama kita untuk menjaga agar wanita itu terhindar dari fitnah dan gangguan2. Pakaian tersebut hendaklah tidak berlawanan dengan syariat Islam yang telah ditetapkan. Pakaian yang baik dan sopan ini yaitu:

a) Memakai Jilbab:

Islam telah memerintahkan kaum wanita untuk memakai jilbab dan sama sekali melarang wanita-wanita untuk mengumbar aurotnya di hadapan orang kebanyakan. Perintah dan larangan Alloh telah jelas agar para wanita menutupi aurotnya (termasuk rambutnya).

Firman Allah SWT: "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab : 59)

Sangat disayangkan sekali bahwa banyak perempuan muslim saat ini yang lebih mementingkan menunjukkan mahkota kepalanya daripada memelihara mahkota keimanan mereka dengan tidak memakai jilbab dan malah mengumbar aurot mereka kepada siapa saja yang melihatnya.

Apakah iman dan Islam itu hanya digunakan sewaktu ibadah semata seperti nikah, kematian dan urusan agama yang lain, dan apakah memadai dengan hanya solat 5 waktu yang kita dirikan sehari semalam itu dapat memelihara diri kita daripada siksaan api nerakaNya gara-gara mengumbar aurat kepada orang lain.

Ada juga para perempuan yang memakai jilbab, tetapi tidak mengikut peraturan dan kaedah-kaedah sepertimana yang telah di gariskan oleh Islam. Jilbab yang pendek (tidak menutupi dada), tipis dan menampakkan jambul mereka. Sungguh satu cara pemakaian jilbab yang tidak diterima oleh Islam.

b) Memakai pakaian yang tidak tipis/transparan:
Pakaian perempuan hendaklah tebal dan tidak sama sekali menampakkan lekuk tubuh badan mereka. Menghindari memakai pakaian yang tipis yang memperlihatkan lekuk tubuh badannya yang cantik itu adalah diwajibkan dalam Islam dan selalu di pandang berat, agar mereka memelihara diri mereka daripada melakukan hal2 tersebut.

Aisyah R.A berkata :

"Sesungguhnya Asma' Binti Abu Bakar bertemu Nabi S.A.W dalam keadaan memakai pakaian yang tipis, lalu Nabi S.A.W berpaling darinya dan baginda bersabda: "Wahai wanita apabila sudah baligh tidak boleh menampakkan daripadanya (tubuh badannya) kecuali ini, Baginda menunjukkan kepada muka dan dua tapak tangan."

(Riwayat Abu Daud)


c) Memakai pakaian yang tidak terlalu ketat:

Pakaian yang sepatutnya dipakai oleh wanita ketika keluar rumah ialah pakaian yang baik dan sopan dalam artian tidak terlalu menampakkan anggota tubuh badan sebagaimana orang non muslim pada saat ini.

Nabi S.A.W berkata:
"Dua golongan daripada umatku, aku sama sekali tidak akan melihat kedua-keduanya kelak, satu kaum yang membawa cambuk laksana ekor sapi seraya ia memukul-mukul manusia dengan cemeti itu dan perempuan-prempuan yang berpakaian, telanjang berjalan meliuk-liku kekanan dan kekiri, mereka melampaui batas , mengajak orang lain mengikuti mereka , diatas kepalanya, rambutnya meninggi bagaikan pundak unta yang bergoyang-goyang kekanan ke kiri. Muka mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau syurga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian."(Riwayat Muslim)

3) Ketika bepergian lebih dari satu hari satu malam, maka wajib ditemani oleh mahromnya.

Banyak sekali hadits yang melarang wanita mengadakan safar kecuali dengan mahromnya, diantaranya: Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu berkata: Berkata Rasulullahu shallallahu 'alahi wassallam: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk mengadakan safar lebih dari tiga hari kecuali bersama ayah, anak laki-laki, suami,saudara laki-laki atau mahrom lainnya." (HR Muslim 1340)

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhuma dari Rasulullahu Shallallahu 'alaihi wassallam berkata: " Janganlah seorang wanita muslimah bepergian selama dua hari kecuali bersama suaminya atau mahromnya." (HR Ibnu Khuzaimah: 2522)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bersabsa Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wassallam : "Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk mengadakan safar sehari semalam tidak bersama mahromnya." (HR Bukhori: 1088, Muslim 1339)

Dari beberapa hadits ini, kita ketahui bahwa terlarang bagi wanita muslimah untuk mengadakan safar kecuali bersama mahromnya, baik safar itu lama ataupun sebentar. Adapun batasan beberapa hari yang terdapat dalam hadits di atas tidak dapat di fahami sebagai batas minimal.

Berkata Syaikh Salim Al Hilali: "Para Ulama' berpendapat bahwa batasan hari dalam beberapa hadits di atas tidak dimaksudkna untuk batasan minimal. Dikarenakan ada riwayat yang secar umum melarang wanita safar kecuali bersama mahromnya, baik lama maupun sebentar, seperti riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma beliau berkata: Saya mendengar
Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:

"Jangan seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya, juga jangan safar dengan wanita kecuali bersama mahromnya, maka ada seorang lelaki berdiri lalu berkata:

"wahai Rasulullah, sesungguhnya istri saya pergi haji padahal saya ikut dalam sebuah peperangan. Maka Rasulullah menjawab: "Berangkatlah untuk berhaji dengan istrimu." HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341,Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102)

Berkata Al Hfidz Ibnu Hajar rahimahullah: "Kebanyakan ulama' memberlakukan larangn ini untuk semua safar karena pembatasn yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut sangat berbeda-beda." (Lihat Fathul Bari 4/75)

Syaikh sholeh Al Fauzan Hafidzuhullah ditanya tentang hukum wanita safar dengan naik pesawat domestik dalam negeri tanpa mahrom, apakah itu diperbolehkan? Jawab beliau: "Tidak boleh bagi seorang wanita mengadakan safar tanpa mahrom, baik naik pewasat atau mobil, karena Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir mengadakan safar sehari semalam kecuali bersama mahrom." Maka safar wanita tanpa mahrom itu tidak boleh meskipun dengan alat transportasi yang cepat, karena pesawat atau mobil itu mungkin saja bisa terlambar, rusak, atau terjadi hal-hal lain yang mengharuskan wanita itu harus bersama mahromnya agar bisa menjaganya saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." (Al Muntaqo min Fatwa Syaikh Sholeh Al Fauzan 5/387)

4). Tidak boleh Kholwat (berdua-duaan) kecuali bersama mahromnya

5). Tidak boleh menampakkan perhiasannya kecuali kepada mahromnya

6). Tidak boleh berjabat tangan kecuali dengan mahromnya

Jabat tangan dengan wanita di zaman ini sudah menjadi sesuatu yang lumrah, padahal Rasullah shallallahu 'alaihi wassallam sangat mengancam keras pelakunya: Dari Ma'qil bin Yasar radhyallahu 'anhu:Bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam: "Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu'jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad:1283 lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Berkata Syaikh Al Albani rahimahullah: "Dalam hadits ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya, termasuk malsaha berjabat tangan, karena jabat tangan itu termasuk menyentuh." (Ash Shohihah 1/448)

Dan Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wassalam tidak pernah berjabat tangan dengan wanita, meskipun dalam keadaan-keadaan penting seprti mambai'at dan lain-lain.Dari Umaimah bintih Ruqoiqoh radhiyallahu 'anha:

Bersabda Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wassallam: "Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR Malik 2/982, Nasa'i 7/149, Tirmidzi 1597,Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll)

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha: "Demi Allah, tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun dalam keadaan membai'at. Beliau tidak memba'iat mereka kecuali dengan mangatakan: "Saya ba'iat kalian." (HR Bukhori: 4891)

Keharaman berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahromnya ini berlaku umum, baik wanita masih muda ataupun sudah tua, cantik ataukah jelek, juga baik jabat tangan tersebut langsung bersentuahn kulit ataukah dilapisi dengan kain.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang hal tersebut, maka beliau menjawab: Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahromnya secara mutlak, baik wanita tersebut masih muda ataukah sudah tua renta, baik lelaki yang berjabat tangan tesebut masih muda ataukah sudah tua, karena berjabat tangan ini bisa menimbulkan fitnah. Juga tidak dibedakan apakah jabat tangan ini ada pembatasnya atau tidak, hal ini dikarenakan keumuman dalil (larangan jabat tangan), juga untuk mencegah timbulnya fitnah".

tulisan, 500 tahun beribadah kepada Alloh belum bisa membandingi nikmat yg diberikan Alloh kepada kita

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : 500 tahun beribadah kepada Alloh belum bisa membandingi nikmat yg diberikan Alloh kepada kita
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo


Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju kami, lalu bersabda, 'Baru saja Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, 'Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu’ sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah Ta’ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.

Demikianlah kami dapati, jika kami lewat dihadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.

Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Allah Ta’ala, lalu Allah berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.' Hamba itu membantah, 'Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.' Hamba tersebut membantah lagi, 'Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.'

Kemudian Allah Ta’ala memerintah para malaikat, 'Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.'

Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Allah Ta’ala berfirman, 'Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke Neraka!'

Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, 'Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Kembalikanlah ia.'

Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Ta’ala, Allah Ta’ala bertanya kepadanya, 'Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?'
Hamba tersebut menjawab, 'Engkau, wahai Tuhanku.'

Allah bertanya lagi, 'Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?'
Dia menjawab, 'Semata-mata karena rahmatMu.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?'
Dia menjawab, 'Engkau Ya Rabbi.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?'
Hamba itu menjawab, 'Engkau ya Rabbi.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.' Kemudian Allah Ta’ala memasukkanya ke dalam Surga."

Jibril ‘Alaihis Salam melanjutkan, "Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allah Ta’ala." (HR. Al-Hakim, 4/250.)

Tulisan, 8 TIPS SYUKUR

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tulisan,,
judul : 8 TIPS SYUKUR
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo

8 TIPS SYUKUR
1) tmukn k'lbhan yg ad pd dri mu
2) jdikan k'lbhan kmu sbg modal yg b'harga
3) jgn sdih dg ap yg tdk/blom kmu miliki
4) trima la drimu apa ada nya
5) tdk da mnusia yg smpurnah
6) stiap org psti pnya k'lbhan dan k'krg an
7) yg ad pd drimu blom tntu d mlki org laen
8) ALLAH akn slalu m'nambah nikmat& karunia pd org2 yg b'syukur

Tugas, Ketahanan Nasional

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 2 ea 16
Npm : 10209647
Tugas,,
Tema : Ketahanan Nasional
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan #
Nama dosen : Emilianshah Banowo


Pengertian ketahanan nasional
Ialah kondisi dinamis bangsa indonesia yang meliputi setiap aspek kehidupan bangsa dan negara serta mempertahankan negaranya dari ancaman, , tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasiona

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas :

1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.

2. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

Asas-asas dalam ketahanan nasional :

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

a) . Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.

b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMPERTAHANKAN KETAHANAN NASIONAL
 Memperlakukan alih teknologi untuk mempertahankan kehidupan di tengah masyarakat global
 Mempertahankan keamanan negara
 Mempertahankan keutuhan wilayah negara kesatuan republik indonesia dan melindungi segenap masyarakat indonesia
 Mempertahankan kinerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional
 Mempertahankan kesatuan dan persatuan negara republik indonesia
KONDISI KETAHANAN NASIONAL SEKARANG INI
1. Kondisi masyarakat miskin yang sangat memprihatinkan
2. Sekarang banyak terdapat kasus-kasus narkoba dan imbasnya terhadap penyakit AIDS
3. Perekonomian bangsa
KETAHANAN NASIONAL DIMASA YANG AKAN DATANG(sebagai seorang pemuda)
 Ketahanan nasional itu akan meningkat jika ada pembangunan yang meningkat
 Ketahanan nasional tercermin pada kemampuan dan ketangguhan
 Mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik,karena pemuda sebagai generasi penerus
 pemberdayaan generasi muda
 Memajukan peran dan program pemuda pancasila

Dan sifat-sifat dalam ketahanan nasional :

Ø Mandiri

Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.

Ø Dinamis

Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

Ø Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

Ø Konsultasi dan kerjasama

Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

Kedudukan dalam ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.