Sabtu, 12 November 2011

Tugas : Intisari review jurnal tugas ke-3, loyalitas pelanggan.

Nama : Apriyanto Muchid
Kelas : 3 ea 16
Npm : 10209647
Tugas 3,,
Tugas : Intisari review jurnal tugas ke-3, loyalitas pelanggan.
Mata kuliah : Perilaku Konsumen #
Nama dosen : HENDRI RAHMAYANI ASRI

Intisari review jurnal tugas ke-3, mata kuliah perilaku konsumen.

Konsep Loyalitas Pelanggan.
Istilah loyalitas sudah sering kita dengar. Seperti emosi dan kepuasan,loyalitas merupakan konsep lain yang Nampak mudah di bicarakan dalan konteks sehari-hari,tetapi menjadi lebih sulit ketika di maknanya. Tidak banyak literatur yang mengemukakan definisi tentang loyalitas.
Jika pengertian loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian, atau dapat juga probalitas pembelian, hal ini lebih bersifat operasional, bukannya teoritis.

Pendekatan attidual dan behavioural.
Konsep tentang loyalitas merek perlu di perjelas sebelum pengembangan operasionalisasi ( pengukuran ) dilakukan secara memadai. Klarifikasimya melibatkan ide yang berkaitan dengan pendekatan attitudinal sebagai komitmen psikologis dan pendekatan behavioural yang tercermin dalam prilaku beli actual.

Merek dan atribut produk sebagai obyek loyal.
Loyalitas pelanggan pasti di tunjukan pada obyek tertentu. Obyek yang di maksud adalah merek atau atribut lain yang melekat pada produk. Akan tetapi, atribut lain seperti kualitas kemasan, warna, dan sebagainya. Jarang digunakan oleh pelanggan sebagai obyek fokal; dan tentunya akan menjadi lebih sulit pengukurannya.

Kategori loyalitas.
Seperti telah dikemukakan di muka bawah loyalitas merek itu merupakan fenomena attitudinal yang berlorelasi dengan prilaku, atau merupakan fungsi dari proses psikologis Jacobs dan chestmut (1978) telah membedakan 4 macam loyaitas yaitu :
1. Loyalitas merek fokal yang sesungguhnya ( true focal brand loyality). Loyalitas pada merek tertentu yang menjadi minbatnya.
2. Loyalitas merek ganda yang sesungguhnya ( true multibrand loyality). Termasuk merek fokal.
3. Pembelian ulang ( repeat purchasing). Merek fokal dari non loyal, dan
4. Pembelian secara kebetulan ( happens lunce purchasing ) merek l fokal oleh pembeli-pembeli loyal dan non loyal merek lain.
Pendektisian loyalitas merek tunggal yang sesungguhnya dapat dilakukan menguji:
- Strutur keyakinan ( kognitif), yang artinya informasi merek yang di pegang oleh konsumen harus menunjuk pada merek fokal yang di anggap superior dalam persaingan.
- Strutur sikap (afektif), artimya sikap konsumen harus lebih tinggi dari pada merek saingan, sehingga pada preferensi efektif yang jelas pada merk fokal; dan
- Strutur niat (konatif), konsumen terhadap merek fokal artinya jkonsumen harus mempunyai niat untuk membeli merek fokal, bukannya merek lain, keputusan beli di lakukan.

Kualitas produk untuk mengembangkan loyalitas merek
Konsumen yang memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama .salah satu factor penting yg dpt membuat konsumen puas adalah kualitas.ini dpt di gunakan oleh pemasar untuk mengembangkan loyalitas merek dari konsumennya.pemasaran yang kurang /tdk memperhatikan kualitas produk yg di tawarkan akan menanggung resiko tdk loyalnya konsumen .jk pemasaran sangat memperhatikan kualitas ,bahkan di perkuat dgn periklanan yg intentif ,loyalitas konsumennya pd merek yg di tawarkan akan lebih mudah di peroleh,kualitas dan periklanan itu menjadi faktor kunci untuk menciptakan loyalitas merek jangka panjang

Promosi penjualan untuk mengembangkan loyalitas merek
Selain melalui kualitas dan diperkuat dgn periklanan ,loyalitas merek juga dpt dikembangkan melaui promosi penjualanan sebagai contoh ,membeli 2dpt 3,mengumpulkan sepuluh tutup botol minuman dapat hadiah menarik mengumpulkan perangko kupon dpt hadiah

Pengukuran loyalitas merek
Di muka telah kemukakanpebgertian tentang loyalitas. Sebagi generic,loyalitas merek menunjukan kecenderungan konsumen untuk membeli merek tertentu dengan kosep konsistensi tinggi upaya untuk membuat definisi gernerik ini menjadi lebih opersional ini dalam ukuran-ukuran yang spesifik di anggap berhasil karena belum ada kesepakatan ukuran-ukuran yang harus di gunakan secara umum,loyalitas dapat di ukur dengan cara sebagai berikut :
- Runtutan pilihan-merek
- Proporsi pembelian
- Preferensi merek
- Komitmen merek


Tanggapan tugas sofkill perilaku konsumen ( Tugas 3 ).
Dalam pratek ,pengidentifikasian loyality merek harus dilakukan secara terus-menerus basis harian, mingguan, atau bulanan dapat di pakai sesuai dengan karakteristik keputusan konsumen. Untuk pembeliaan makanan misalnya,pengidentifikasian loyalitas merek dapat di lakukan secara harian atau mingguan. Dan juka kalau kita memberikan promosi baik sebulan sekali maupun seminggu sekali. Mengingatkan konsumen untuk memberi informasi tentang produk kita. Dan terutama kita harus memberikan pelayanan yang baik, karena supaya konsumen puas dengan pelayanan kita dan produk kita. Dengan secara otomatis akan memberi informasi kepada yang lain supaya beli produk kita karena pelayanannya baik ,ramah,dan sopan. Maka dari itu pemasar dapat menemukan cara-cara untuk memperkuat loyalitas mereknya apabila mampu mengidentifikasi karakteristik konsumen.