Nama : Apriyanto Muchid
Npm : 10209647
Kls : 4 EA 16
Tugas keLima : ARTIKEL MANAJEMEN KEUANGAN
Mata kuliah : Etika Bisnis #
Dosen : Sri
Murtiasih
MANAJEMEN
KEUANGAN
A. Definisi
Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang
hanya mengutamakan aktivitas
memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva.Beberapa definisi manajemen keuangan
diberikan sebagai berikut:
a. Liefman: usaha untuk
menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan: manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c. Grestenberg: how business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use
them and how the prof ts business
are distributed.
d. James Van Horne: segala
aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan tujuan
menyeluruh.
e. Bambang Riyanto: keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan us aha
mendapatkan dana yang dip erlukan
dengan b i aya yang minimal dan syaratsyarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
2. Pengertian diatas dapat
ditarik beberapa kesimpulan bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan
tiga aktivitas (fungsi) utama:
a. Allocation of funds (aktivitas
penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva. Alokasi dana
berbentuk :
Financial
assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai
pasar
karena mempunyai hak memperoleh
penghasilan, misalnya: saham, sertif~kat deposito, atau
obligasi.
Real
assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
b. Raising of funds (aktivitas
perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana balk
dari sumber internal perusahaan
maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik
dividen. Sumber dana pada
perusahaan secara keseluruhan :
c. Manajemen assets (aktivitas
pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva-aktiva harus
dikelola seefisien mungkin.
B. Tiga
Keputusan Yang Diambil Manajemen Keuangan
Ada tiga keputusan yaitu
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan mengenai dividen.
Kegiatan mencari alternatif
sumber dana menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara kegiatan
mengalokasikan dana dan
pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen
keuangan sering disebut manajemen
aliran (arus) kas.
Keterangan lebih lanjut dari
masing-masing keputusan sebagai berikut: (Van Horne)
1. Financing dicision: keputusan
pendanaan atau pembelanjaan pasif
Implementasi
dari rasing of funds, meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan,
asalnya dana serta,
persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
Hasil
financing dicision tercermin di sebelah kanan dari neraca.
Raising
of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi: saham preferen,
saham
biasa, laba ditahan dan cadangan,
maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun
jangka panjang. Sumber dana
jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable atau
open account), utang wesel (notes
payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana jangka
panjang misalnya, utang bank, dan
obligasi.
2. Investmenf Dicision: keputusan
investasi atau pembelanjaan aktif
Implementasi
dari allocation off funds.
Allocation
of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva
lancar atau jangka panjang dalam
bentuk capital investment, berupa aktiva tetap.
Tercermin
di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya
berapa aktiva total yang
dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis
tidak dapat dipertahankan harus
dikurangi, dihilangkan atau diganti.
3. Dividen Policy: keputusan
mengenai dividen
Berhubungan
dengan penentuan prosentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan
sebagai cash dividend.
Penentuan
stock dividen dan pembelian kembali saham.
C. Tanggung
Jawab Staf Keuangan
Tugas staf keuangan adalah
mendapatkan dan mengoperasikan sumber-sumber daya sehinggadapat
memaksimalkan nilai perusahaan
dengan berbagai aktivitas (Brigham & Houston: 2006, 18) yaitu:
1. Peramalan dan perencanaan:
mengkoordinasi prose~s perencanaan yang akan membentuk masa
depan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan investasi
dan pendanaan: membantu menentukan tingkat penjualan
perusahaan yang optimal,
memutusakan aset spesifik yang harus diperoleh, dan memilih cara
terbaik untuk mendanai aset.
3. Koordinasi dan kontrol:
berinteraksi dengan karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa
perusahaan telah beroperasi
seefisien mungkin.
4. Berinteraksi dengan pasar
keuangan: berinteraksi untuk mendapatkan atau menanamkan dana
perusahaan.
5. Manajemen risiko: bertanggung
jawab untuk program manajemen risiko secara lceseluruhan
termasuk mengidentifiksi risiko
dan kemudian mengelolanya secara efisien.
D. Tujuan
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien
memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi
penilaian keefisienan (Sartono:
2000, 3) yaitu:
1. Tujuan normatif manajemen
keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau
memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai sekarang
perusahaan.
Secara
konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada
laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
Tidak
mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal,
keselamatan kerja, dan keamanan
produk.
2. Nilai perusahaan yang belum
go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan
tersebut dijual. Jadi tidak hanya
nilai asset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat
risiko usaha, prospek perusahaan,
manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai
perusahaan adalah:
Perusahaan
belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
Perusahaan
go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
3. Dari indikasi tersebut dapat
ditarik pengertian:
a. Memaksimalisasi nllai
perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
Perusahaan
bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan
hasll penjualan saham dlinvestaslkan
pada deposlto atau obllgasl pemerintah.
Dengan cara ini dijamin laba akan
besar tetapl keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar
saham yang beredar bertambah, sehlngga kondlsl
perusahaan tldak balk.
Terminologl
profit memlllki pengertian ganda, dlsebabkan terdapat banyak definlsl
profit.
b. Memaksimalkan nilai perusahaan
tidak sama dengan memaksimalkan laba perlembar
saham (earning per share = EPS)
alasannya:
Tujuan
memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan
yang diharapkan.
Tidak
mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang
akan datang. Jika suatu usulan
mengandung risiko yang besar, maka kenaikan
keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan
penurunan harga saham.
referensi :
http://itjen.kemhan.go.id/sites/default/files/files/MANAJEMEN%20KEUANGAN.pdf
http://itjen.kemhan.go.id/sites/default/files/files/MANAJEMEN%20KEUANGAN.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar