Rabu, 09 Januari 2013

Tugas keLima : ARTIKEL MANAJEMEN KEUANGAN



Nama                   : Apriyanto Muchid
Npm                    : 10209647
Kls                       : 4 EA 16
Tugas keLima  : ARTIKEL MANAJEMEN KEUANGAN
Mata kuliah         : Etika Bisnis #
Dosen                  : Sri Murtiasih

MANAJEMEN KEUANGAN

A. Definisi Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang
hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.Beberapa definisi manajemen keuangan
diberikan sebagai berikut:
a. Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan: manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c. Grestenberg: how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use
them and how the prof ts business are distributed.
d. James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan us aha
mendapatkan dana yang dip erlukan dengan b i aya yang minimal dan syaratsyarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
2. Pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan
tiga aktivitas (fungsi) utama:
a. Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk :
Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar
karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertif~kat deposito, atau
obligasi.
Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
b. Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana balk
dari sumber internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik
dividen. Sumber dana pada perusahaan secara keseluruhan :
c. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola seefisien mungkin.

B. Tiga Keputusan Yang Diambil Manajemen Keuangan
Ada tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan mengenai dividen.
Kegiatan mencari alternatif sumber dana menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara kegiatan
mengalokasikan dana dan pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen
keuangan sering disebut manajemen aliran (arus) kas.
Keterangan lebih lanjut dari masing-masing keputusan sebagai berikut: (Van Horne)
1. Financing dicision: keputusan pendanaan atau pembelanjaan pasif
Implementasi dari rasing of funds, meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan,
asalnya dana serta, persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
Hasil financing dicision tercermin di sebelah kanan dari neraca.
Raising of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi: saham preferen, saham
biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun
jangka panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable atau
open account), utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana jangka
panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
2. Investmenf Dicision: keputusan investasi atau pembelanjaan aktif
Implementasi dari allocation off funds.
Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva
lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa aktiva tetap.
Tercermin di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya
berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis
tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.
3. Dividen Policy: keputusan mengenai dividen
Berhubungan dengan penentuan prosentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan
sebagai cash dividend.
Penentuan stock dividen dan pembelian kembali saham.

C. Tanggung Jawab Staf Keuangan
Tugas staf keuangan adalah mendapatkan dan mengoperasikan sumber-sumber daya sehinggadapat
memaksimalkan nilai perusahaan dengan berbagai aktivitas (Brigham & Houston: 2006, 18) yaitu:
1. Peramalan dan perencanaan: mengkoordinasi prose~s perencanaan yang akan membentuk masa
depan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan: membantu menentukan tingkat penjualan
perusahaan yang optimal, memutusakan aset spesifik yang harus diperoleh, dan memilih cara
terbaik untuk mendanai aset.
3. Koordinasi dan kontrol: berinteraksi dengan karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa
perusahaan telah beroperasi seefisien mungkin.
4. Berinteraksi dengan pasar keuangan: berinteraksi untuk mendapatkan atau menanamkan dana
perusahaan.

5. Manajemen risiko: bertanggung jawab untuk program manajemen risiko secara lceseluruhan
termasuk mengidentifiksi risiko dan kemudian mengelolanya secara efisien.

D. Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi
penilaian keefisienan (Sartono: 2000, 3) yaitu:
1. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada
laba bersih dalam pengertian akuntansi.
Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal,
keselamatan kerja, dan keamanan produk.
2. Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan
tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat
risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai
perusahaan adalah:
Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
3. Dari indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
a. Memaksimalisasi nllai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan
hasll penjualan saham dlinvestaslkan pada deposlto atau obllgasl pemerintah.
Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapl keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehlngga kondlsl
perusahaan tldak balk.
Terminologl profit memlllki pengertian ganda, dlsebabkan terdapat banyak definlsl
profit.
b. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba perlembar
saham (earning per share = EPS) alasannya:
Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan
yang diharapkan.
Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang
akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan
keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.
referensi :
http://itjen.kemhan.go.id/sites/default/files/files/MANAJEMEN%20KEUANGAN.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar