Selasa, 06 November 2012

Tulisan Lima belas, Kehidupan di dunia hanya sementara

Nama               : Apriyanto Muchid
Npm                : 10209647
Kls                    : 4 EA 16
Tulisan Lima belas, Kehidupan di dunia hanya sementara
Mata kuliah     : Etika Bisnis #
Dosen              : Sri Murtiasih


Ingat, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan (kiamat). Berutuglah bagi dulur-dulur yang mati khusnul khotimah dan banyak beramal sholih, karena di alam kubur tidak mengalami siksa sebagaimana orang-orang yang su'ul khotimah dan lalai jauh dari aturan Alloh rosul (QHJ).

Kemudian setelah hari kiamat tiba kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Alloh, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur’an dengan istilah خالدين فيها (kekal di dalamnya) atau dengan أبدا (selama-lamanya) atau dengan istilah لا ينقطع (tidak akan terputus).

Sehari dalam kehidupan akhirot ukurannya lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirot.

Berapa umur manusia yang tertua, terlama, dan berapa yang sudah kita jalani?

Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa, bisa saja nanti.

Maka dari itu seorang yang berakal sehat akan lebih mengutamakan kehidupan yang panjang ini.

Seorang yang cerdas akan menjadikan kehidupan dunia sebagai kesempatan untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi.

وَابْتَغِ فِيْمَآ ءَاتَاكَ اللهُ الدَّارَ اْلأَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا... القصص: 77

Dan carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirot, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi…. (QS. al-Qoshosh: 77)

Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Alloh ini. Mereka lebih mementingkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan akhirot yang kekal.

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَاْلأَخرَاةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى. الأعلى: 16-17

Tetapi kalian memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirot adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. al-A’la: 16-17)

Alloh hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yang pendek ini untuk beribadah kepada-Nya semata dengan cara yang diajarkan oleh Rosul-Nya.

Hanya itu.

Kemudian Alloh akan anugerahkan kepada kita kebaikan yang besar di kehidupan yang panjang yaitu kehidupan akhirot

Kematian adalah sesuatu perkara yang pasti, sehingga sungguh kasihan kalau ada yang lebih mementingkan kesenangan sesaat dengan melupakan kehidupan abadi di akhirot nanti.

Alangkah bodohnya manusia yang membuang kesempatan kehidupannya di dunia hingga kematian menjemputnya. Padahal Alloh selalu memperingatkan dalam berbagai ayat-Nya bahwa kematian pasti akan datang dan tak tentu waktunya.

Jika ajal datang tidak akan bisa dimajukan dan dimundurkan :

لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ. الأعراف: 34

Tiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. (QS. al-A’roof: 34)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أَجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَأَُدْخِلَ

الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ. ال عمران: 185

Tiap-tiap yang mempunyai jiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imron: 185)

Untuk itu Alloh dan rosul-Nya memberikan wasiat kepada kita agar jangan sampai mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri).

يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. ]ال عمران: 102[

Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kalian mati melainkan kalian mati dalam keadaan Islam. (QS. Ali Imron: 102)

Beruntunglah kita hidup sekali di dunia ini mendapat kan hidayah iman isalam QHJ yang sesuai dengan aturan Alloh dan rosul-Nya. Bisa menjalankan menetapi dan mempersungguh apa yang jadi syari'at Alloh murni dengan keseluruhan, tidak hanya mengimani sepotong-sepotong.

Sebagaimana terkandung secara makna dalam sayyidul istighfar:

أََللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا

سْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِ

ي فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Ya Alloh Engkau adalah Robb-ku, tidak ada ilah (yang patut disembah) kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang aku perbuat. Aku mengakui untuk-Mu dengan kenikmatan-Mu atasku. Dan aku mengakui dosa-dosaku terhadap-Mu, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. (HR. Bukhori, juz 7/150)

Tidaklah seseorang meminta ampun kepada Alloh dengan doa ini kecuali akan diampuni.

Dengan ikrar dan pernyataan kita tersebut, kita sadar bahwa semua anggota badan kita adalah milik Alloh. Untuk itu harus digunakan sesuai dengan kehendak pemiliknya.

Kita harus menggunakan tangan kita sesuai dengan kehendak Alloh.

Kita harus menggunakan kaki kita untuk berjalan di jalan yang diridhai Alloh.

Mata, lisan dan telinga kita harus dipakai pada apa yang dibolehkan oleh Alloh karena pada hakekatnya semua itu milik Alloh.

Siapakah yang lebih jahat dari orang yang menggunakan sesuatu milik Alloh untuk menentang Alloh?

Semua itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh dan akan ditanyakan langsung pada anggota badan tersebut.

Mereka (anggota badan tersebut) akan menjawab dengan jujur di hadapan Alloh untuk apa mereka digunakan.

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَاْلأَبْصَارَ وَاْلأَفْئِدَةَ كَلٌّ أُولَئِكَ كَانَ مَسْئُوْلاً.

الإسراء: 36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya. (QS. al-Isroo’: 36)

Waktu itu bagaikan pedang, jika tidak memutusnya (membarokahkannya) maka dia yang akan memutusmu (menghilangkan kesempatanmu).

Jika waktu tidak cepat dimanfaatkan dia akan membunuh kesempatan kita.

Alloh Ta'ala berfirman :

وَٱلۡعَصۡرِ (١

إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِى خُسۡرٍ (٢

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ (٣

1. Demi masa...
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan nasehat menasehati supaya mentho'ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. al Ashr: 1-3)

Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌُ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. رواه البخاري

Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia lalai daripadanya: nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan. (HR. Bukhori)

Kesempatan (waktu longgar) merupakan suatu kenikmatan besar yang Alloh berikan kepada manusia. Namun sayang, kebanyakan manusia lalai daripadanya dan tidak menggunakan kenikmatan tersebut untuk tho'at kepada Alloh, hingga kesempatan itu hilang dengan datangnya kematian.

Semua aktifitas kita di dunia ini adalah 'ibadah dalam rangka tho'at Alloh sebagai hamba, jadi selalulah jaga hati, luruskan niat, murnikan amalan karna Alloh. Mulai dari bangun tidur, makan minum, kerja, sekolah, kuliah, selalu awali dengan bissmillah. Niati semua hanya untuk Alloh, sekedar untuk mendapatkan ridho Alloh.

Alloh menciptakan kita adalah untuk satu tugas yang mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Alloh turunkan kitab-kitabnya, Alloh mengutus rosul-rosul–Nya adalah untuk misi ini.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَ.الذاريات: 56

Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. adz-Dzariyat: 56)

Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia, melainkan kehidupan sementara yang sarat akan makna dan kelak akan ditanya oleh Sang Pencipta yang membuat kita ada di dunia ini tentang apa yang kita perbuat di dunia ini.

Alloh Subhanahu wata'ala menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik amalannya?

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلَُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً. الملك: 2

(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. al-Mulk: 2)

Ajal kita tak tau, mungkin tak kan lama lagi, Barokahkan sisa hidup kita ini dengan pol maksimal ibadah mengharap rohmat Alloh dan takut siksa Nya, terus semangat untuk memperjuangkan tegak dan berkembangnya QHJ, dengan niat murni mukhlis karna Alloh. Semangka......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar