Selasa, 06 November 2012

Tulisan Sebelas, Ibu


Nama               : Apriyanto Muchid
Npm                : 10209647
Kls                    : 4 EA 16
Tulisan Sebelas, Ibu
Mata kuliah     : Etika Bisnis #
Dosen              : Sri Murtiasih


Alur : Saat hati ini menangis dan teringat satu nama, yaitu "IBU".
Jeritan hati di saat rindu.

Perih dan pilu ketika kau mengandungku
Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku
Tapi ada senyum tulus di wajahmu
Senyum bahagia atas lahirnya anak tercinta
Merah merona bagai mawar di taman syurga

Belai kasihmu...
Lembut, membuat reda tangisku
Nina bobomu...
Merdu, membuat pulas lelapku
Senyum tulusmu bersinar
laksana embun terpaan mentari
Canda tawamu...
Ah..itu geli aku mengingatnya

Ibu…
Tak ada sesal di hatimu
Ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu
Ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu
aku adalah harapanmu

Ibu…
kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…
Kau suruhpun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu
Berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…
Kasih sayang tulusmu
Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu
Kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu

Lalu..
Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah….

Ya Allah…
Apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku

Ya Allah, Astagfirullah…
Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan RasulMu
Maafkanlah diriku ibu

Ijabah ya Allah :'(
Amiiin Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”

Ya Allah…
Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…
sambil mendengar lantunan…

…namun terus berkorban untuk sesuap rezeki
agar sempurna hari depanmu…
Hanyalah anak yang sholeh..
bisa memberikan kasih sayangnya…

Semoga bermanfaat . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar